Saya tersentak kaget dan geli mendengar berita bahwa akan dihentikannya distribusi film-film Eropa, Mandarin, dan India oleh Ikatan Perusahaan Film impor Indonesia (IKAPIFI), Film Hollywood Dilarang Tayang atau Beredar di Indonesia.Pihak IKAPIFI berpendapat bahwa penerapan bea masuk atas hak distribusi yang dilakukan oleh pemerintah adalah hal yang tidak lazim dan tidak pernah dilakukan dalam praktek bisnis film diseluruh dunia.
Bagi saya ancaman yang coba dikemukakan oleh pihak penyelenggara film impor tersebut hanyalah gertakan sambal belaka. Pada dasarnya penerapan bea-masuk tersebut adalah kebijakan yang mengikuti aturan WTO yang diratifikasi oleh pemerintah Indonesia(Bea Masuk Distribusi Film Hollywood Ikuti Aturan WTO). Tentu saja, saya tidak heran mengapa pihak IKAPIFI mencoba menekan pemerintah Indonesia agar tidak memberlakukan peraturan tersebut. Namun bagaimanapun juga, mereka tidak akan berani melaksanakan ancaman mereka tersebut. Semua orang tahu, bahwa Indonesia adalah Salah satu pasar terbesar(kalau bukan nomor 1 terbesar) untuk distribusi film-film impor.Terbukti, dengan penduduknya yang berjumlah ratusan juta, film-film impor laris manis di Indonesia. walaupun ada sedikit gangguan, karena maraknya pembajakan film yang terjadi di Indonesia.
Mau tidak mau pihak IKAPIFI akan menjilat ludahnya sendiri mengingat besarnya pangsa pasar yang akan mereka tinggalkan. mereka tidak akan pernah berniat melakukan ancaman mereka tersebut. Salah satu tindakan yang paling biasa dan paling mungkin adalah dengan membebankan biaya tersebut kepada konsumen. mereka mencoba membatalkan kebijakan pemerintah tersebut dengan mempengaruhi masyarakat awam. Kita lihat saja nanti, dalam beberapa minggu atau bulan kedepan. Apakah mereka akan melaksanakan ancaman mereka atau malah menjilat ludah mereka sendiri....?.
